Software process adalah sekumpulan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan
untuk membangun sebuah sistem yang terdiri dari merancang sistem,
mengimplementasi sistem, melakukan testing dan melakukan pengembangan sistem.
Ada juga konsep umum yang bisanya digunakan dalam membangun sebuah sistem yang
disebut Software Layer. Software layer terbagi menjadi empat lapisan, yaitu :
1.
A quality focus
Pada saat membuat sistem, focus pertama kali yang
dibuat adalah kualitas sistem yang akan kita buat itu seperti apa, sasaran
penggunanya siapa saja, dan lain-lain.
2. Process model
Setelah A Quality Focus terpenuhi, maka kita harus
megetahui proses-proses apa saja yang terjadi agar A quality focus yang sudah
direncanakan terpenuhi. Proses-proses yang lakukan ini harus tepat dan terurut
agar tidak terjadi kesalahan ketika sistem sedang bekerja.
3. Methods
Setelah Proses Model yang dibuat tersebut sudah tepat,
maka kita memilih metode-metode apa yang akan digunakan agar proses model yang
dibuat dapat kita implementasikan ke dalam sistem
4. Tools
Tools adala alat bantu yang digunakan dalam membuat
sistem.
Dalam membangun sebuah sistem, kita dituntut membuat rancangan sistem yang ingin dibuat terlebih dahulu agar dapat memberikan gambaran mengenai sistem yang akan dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, kita harus mengetahui dan mengukur kebutuhan si pengguna agar sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan pengguna. Oleh karena itu, kita haruslah memiliki skill berkomunikasi yang baik agar informasi yang diinginkan dapat kita peroleh dan dapat membantu kita dalam membangun suatu sistem. Selain sistem yang kita buat ini sesuai dengan kebutuhan pengguna, kita juga harus memenuhi karakteristik sistem/software agar sistem tersebut dapat digunakan secara terus menerus oleh si pengguna dan tidak mengeluarkan biaya lagi untuk membuat sistem yang baru yang sama kegunaannya.
Software sebagai produk, merupakan manfaat
software dijadikan sebuah produk yang dapat dijual kepada masyarakat atau
perusahaan yang membutuhkan. Misalnya: sistem kasir, sistem POS (Point of Sale),
Sistem keuangan, dan lain-lain. Sistem-sistem tersebut bersifat paten yang
dibuat oleh perusahaan tertentu yang kemudian dijadikan produk dari perusahaan
tersebut yang dapat dijual kepada perusahaan lain yang membutuhkan. Biasanya
produk software ini diberi nama yang dijadikan trend atau ciri khas dari
perusahaan tersebut. Misalkan dari perusahaan Bitncode, semua produk aplikasi
yang dibuat diberi nama Bit, yaitu: BitFinance, BitKasir, BitAbsensiOnline, dan
lain-lain.
Kegunaan software sebagai produk ini telah diterapkan di Jepang, dan negara-negara barat.
Kegunaan software sebagai produk ini telah diterapkan di Jepang, dan negara-negara barat.
Mari
kita perhatikan 5 hal yang mempengaruhi harga jasa kamu di dunia software
engineering sebagai berikut :
1.
Scope pekerjaan.
Scope adalah segala hal yang ada di dalam produk software/produk dari project TI dan segala proses di dalamnya.Mendefinisikan apa yang diminta, apa yang mesti dikerjakan, dibagi step-stepnya (rencana->rancangan) sampe menjadi rangkaian berurut apa saja yang dikerjakan. Dengan demikian, dapat diestimasi jadwal dan waktu pengerjaannya.
Contoh, ketika saya dari tidur pengen berangkat ke sekolah :
Scope adalah segala hal yang ada di dalam produk software/produk dari project TI dan segala proses di dalamnya.Mendefinisikan apa yang diminta, apa yang mesti dikerjakan, dibagi step-stepnya (rencana->rancangan) sampe menjadi rangkaian berurut apa saja yang dikerjakan. Dengan demikian, dapat diestimasi jadwal dan waktu pengerjaannya.
Contoh, ketika saya dari tidur pengen berangkat ke sekolah :
1.
Saya bangun tidur (15 menit), kemudian
2.
saya mandi (15 menit), kemudian
3.
saya sarapan (30 menit), kemudian
4.
saya berangkat ke sekolah (20 menit).
2.
Proses pengerjaan,
Sulit kah? mudah kah? simple kah? kompleks kah?
Terus bagaimana proses yang mesti saya ikuti? banyak kah? tentu mesti memperhatikan, jika ternyata proses untuk mengerjakan codingannya ataupun desainnya, bisa memakan waktu berjam-jam.
Mulai dari :
Sulit kah? mudah kah? simple kah? kompleks kah?
Terus bagaimana proses yang mesti saya ikuti? banyak kah? tentu mesti memperhatikan, jika ternyata proses untuk mengerjakan codingannya ataupun desainnya, bisa memakan waktu berjam-jam.
Mulai dari :
1.
memahami klien kemudian menganalisis
kehendak si klien;
2.
brainstorming, berguna untuk
mendefinisikan semua kebutuhan biar bisa dikerjakan menjadi karya kita;
3.
inisialisasi, mulai dari kamu
corat-coret desain/coba-coba code init/awal sampe jadi prototyping;
4.
prototyping, membuat karyamu sampe
dengan prototype;
5.
development/design, mulai deh ngembangin
sampe memroses semua kebutuhan menjadi produk
6.
revisi, mesti ketemu bagian ini, kadang
ada saja bagian yang tidak sesuai kehendak klien, nah ini mesti diperhitungkan;
7.
final version, ketika sudah direvisi,
dipoles, dibungkus, terus diserahin deh ke klien.
panjang kan prosesnya? Makanya perlu diperhatiin betul, jangan sampe
harga yang kamu pasang gak sesuai.
Nah, ada beberapa hal itu bisa dikerjakan bebarengan, serentak (jika kamu ngerjainnya berdua atau lebih sama teman), tentu ada beberapa proses bisa dihemat waktunya. Coba lihat ilustrasi berikut :
Nah, ada beberapa hal itu bisa dikerjakan bebarengan, serentak (jika kamu ngerjainnya berdua atau lebih sama teman), tentu ada beberapa proses bisa dihemat waktunya. Coba lihat ilustrasi berikut :
Critical Chain Project Schedule
Kalo dilihat dari gambar di atas, tentu kita bisa
memperkirakan, task apa saja yang bisa dikerjakan dalam 1
waktu bersamaan, dan mana yang tidak bisa. Jika tidak bisa, terus taruh di mana
prosesnya..apa dikerjakan duluan, apa dikerjakan belakangan? tentu kalau ingin
mengerjakan sesuatu, kerjakan dari yang paling mendasar.
3.
Standar harga per jam kerja (hourly
rate).
Kalo bagian ini, gak bisa sembarangan ditentuin. Kamu
mesti sadari gaji/rate bayaran kamu berapa yang pernah kamu terima? terus itu
dikerjakan berapa lama?
Misal :Kamu pernah kerja 2 minggu (10 hari kerja, minus sabtu-minggu) dibayar Rp 3.000.000
Sehari kerja dari jam 09:00 – 12:00, dilanjut ishoma, terus jam 13:00 – 16:00, berarti kalo ditotal : 6 jam kerja.Dan jika kita konversi menjadi perjam, rumusnya: Harga / total jam kerja / total hari
Rp. 3.000.000 / 6 / 10 = Rp 50.000. Berarti kamu dibayar Rp50.000,- per jam. Rate ini selalu naik seiring pengalaman, tentunya bila dinamika perubahannya naik, dalam artian, kamu sudah mengalami pengalaman yang banyak, yang dulunya sulit, jadi gampang, skill bertambah, dan beberapa project kamu jadi terbiasa garap (pengalaman). Semakin tinggi pengalaman, rate tentu semakin tinggi juga.
Misal :Kamu pernah kerja 2 minggu (10 hari kerja, minus sabtu-minggu) dibayar Rp 3.000.000
Sehari kerja dari jam 09:00 – 12:00, dilanjut ishoma, terus jam 13:00 – 16:00, berarti kalo ditotal : 6 jam kerja.Dan jika kita konversi menjadi perjam, rumusnya: Harga / total jam kerja / total hari
Rp. 3.000.000 / 6 / 10 = Rp 50.000. Berarti kamu dibayar Rp50.000,- per jam. Rate ini selalu naik seiring pengalaman, tentunya bila dinamika perubahannya naik, dalam artian, kamu sudah mengalami pengalaman yang banyak, yang dulunya sulit, jadi gampang, skill bertambah, dan beberapa project kamu jadi terbiasa garap (pengalaman). Semakin tinggi pengalaman, rate tentu semakin tinggi juga.
Apalagi dibarengi skill yang makin
tinggi pula (semakin banyak pengalaman, mestinya semakin beragam pula soft
skill yang dikuasai). Bila kamu sudah 10 kali project dalam 2 tahun
dengan hourly rate Rp 50.000,-… pas tahun ke-3, ya naikin lagi hourly rate jadi
Rp 75.000,- atau Rp 100.000,-.Apalagi dalam 2 tahun itu kamu sudah belajar
banyak, ditambah sekolah lagi, bisa berkali-kali lipat.Dan lagi-lagi,
perhatiin juga standar gaji di dunia saat ini. (coba googling : salary
guide [tahun], contoh : salary guide 2014, saya gak akan jelasin ini, cari
di google dan baca sendiri sesuai posisi kamu di pekerjaan, bila orang kerja
dibayar per bulan (20 hari kerja) sekian rupiah, tentu bisa dihitung per jamnya).
Tentunya jika kamu di tahun kedua pernah mendapatkan proyek membuat sistem
informasi perkantoran dengan harga Rp 60.000.000,-, kemudian di tahun ke
empat jangan pasang 60jt lagi, tapi dinaikin. Berapa besar kenaikannya?
kalau masih kesulitan menentukan, kembali ke pembahasan kita di atas yang baru
kita bahas dan perhatikan di salary guideuntuk profesi
kita di tahun ke-4 besar gaji/rate-nya berapa.
Berikut ini contoh hourly rate di beberapa negara
Mahal ya? iya, di sana dihargai lebih. Kalo rate di
atas diterapkan di indonesia, tentu gak pas makanya tadi saya sampaikan cek salary guide
untuk Indonesia. Contohnya di sini: Salary Guide 2016. Cek profesimu sebagai developer apa. terus cek
berapa tahun pengalaman kerjanya. Jika sudah dapat, ya tinggal konversi ke per
jam.
4.
Investasi
Seluruh hal yang berhubungan dengan proses yang dikerjakan di atas, dan biaya yang keluar karena hal tersebut. Seperti yang saya jelaskan di atas.
Seluruh hal yang berhubungan dengan proses yang dikerjakan di atas, dan biaya yang keluar karena hal tersebut. Seperti yang saya jelaskan di atas.
1.
Saya bangun tidur (15 menit) ->
gratis
2.
saya mandi (15 menit) -> sabun : Rp
2000, sampoo Rp 1000, pasta gigi+sikat giginya : Rp 8000
3.
saya sarapan (30 menit) -> sarapan
ketoprak : Rp 6000, jalan kaki ke TKP
4.
saya berangkat ke sekolah (20 menit)
-> berangkat naik motor, bensin Rp 6500
Terus, kalo ditotalin : makan waktu 1 jam 20 menit
(1,33 jam), dan biaya : Rp 82.000 (2000+1000+….+6500)
Rumusnya : hourly rate x total proses kerja
Jadi, ketika hourly rate kamu Rp 50000, berarti :
Jadi, ketika hourly rate kamu Rp 50000, berarti :
Rp 50000 x 1,33 jam + Rp 82.000 = Rp 148666,66 (mari
kita bulatkan ke atas :p Rp 149000)
Ya nilai dari project ini : Rp 149.000,-
Contoh di atas mungkin sedikit membingungkan, pada
intinya saja ya. Jadi kalau kamu dapat proyek dalam waktu 1 bulan, ya
dikonversi saja dalam satuan hari. 1 bulan = 20 hari kerja, 1 hari = 8 jam
kerja. 20*8=160 jam.
Misal hourly rate kamu adalah Rp 250.000,- dengan
pengalaman sudah 3 tahun. Ya untuk proyek dengan waktu 1 bulan…tinggal
dikalikan saja: Rp 250.000*160 jam= Rp 40.000.000
Nilai 40 juta ini bukanlah nilai mutlak, jadi ada
nilai resiko juga di dalam proyek, nah ini kita bahas di poin nomor 5 di bawah.
5.
Resiko
Segala hal tentu ada resiko, nah jangan sampe resiko ini terjadi dan menimpa kamu. Resiko mungkin bisa dihindari, tapi jika terjadi, pikirkan dampaknya dan apa antisipasinya.
Resiko besar yang biasanya terjadi itu : project diberhentikan di tengah jalan (bahaya dong, ntar ketabrak), requirements berubah (nah ini dia yang biasanya bikin jengkel, udah bikin capek-capek, gak dipake, mesti diganti)
Resiko kecil : perubahan minor aplikasi/software, jadi menyita waktu juga walaupun perubahannya dikit-dikit.
Resiko juga mesti diklasifikasikan berdasarkan :
Segala hal tentu ada resiko, nah jangan sampe resiko ini terjadi dan menimpa kamu. Resiko mungkin bisa dihindari, tapi jika terjadi, pikirkan dampaknya dan apa antisipasinya.
Resiko besar yang biasanya terjadi itu : project diberhentikan di tengah jalan (bahaya dong, ntar ketabrak), requirements berubah (nah ini dia yang biasanya bikin jengkel, udah bikin capek-capek, gak dipake, mesti diganti)
Resiko kecil : perubahan minor aplikasi/software, jadi menyita waktu juga walaupun perubahannya dikit-dikit.
Resiko juga mesti diklasifikasikan berdasarkan :
1.
kesempatan terjadi
2.
potensi yang diakibatkan (parah apa
nggak?)
3.
kesulitan mendeteksi resiko supaya bisa
dihindari
Contoh : bugs di aplikasi
Kesempatan terjadi : menengah lah, gak sedikit juga, gak banyak juga kesempatannya.
Potensi yang diakibatkan : tinggi, kadang 1 bugs, bisa bikin aplikasi gagal jalan sebagaimana mestinya
Kesulitan mendeteksi : tinggi, kadang bugs itu sulit banget dicari >.<
Kesempatan terjadi : menengah lah, gak sedikit juga, gak banyak juga kesempatannya.
Potensi yang diakibatkan : tinggi, kadang 1 bugs, bisa bikin aplikasi gagal jalan sebagaimana mestinya
Kesulitan mendeteksi : tinggi, kadang bugs itu sulit banget dicari >.<
contoh lain : server kebanjiran
Kesempatan terjadi : kecil, ini sih kesempatan langka banget sampe-sampe server kebanjiran, kecuali kamu taruh servernya di pinggir kali ciliwung.
Potensi yang diakibatkan : tinggi, server tenggelam, nangislah kliennya. Kamu juga mesti ikutan nangis!
Kesulitan mendeteksi : kecil, lah wong hujan deres, knapa gak disingkirin tuh server ke tempat yang tinggi.
Kesempatan terjadi : kecil, ini sih kesempatan langka banget sampe-sampe server kebanjiran, kecuali kamu taruh servernya di pinggir kali ciliwung.
Potensi yang diakibatkan : tinggi, server tenggelam, nangislah kliennya. Kamu juga mesti ikutan nangis!
Kesulitan mendeteksi : kecil, lah wong hujan deres, knapa gak disingkirin tuh server ke tempat yang tinggi.
Nah, resiko-resiko seperti ini yang mesti
diperhitungkan. Terutama ya bayaran kamu. Misal kalo kejadian macem-macem,
bayaran kamu telat, bagaimana?. Atau kamunya yang telat ngumpul kerjaan
bagaimana?
Dari sisi developer, pas di kontrak kerja, jangan lupa
cantumkan aturan-aturan untuk klien (biasanya klien bikin aturan-aturan
juga di poin proposal proyek (misal: apabila kamu telat mengumpulkan
progress, atau progress tidak sesuai apa yang diharapkan klien, biasanya klien
punya hak mengurangi harga proyek), nah, di sini kamu juga perlu membuat
aturan-aturan atau klausa yang memperjelas batasan kamu selaku developer,
misal: masalah konfigurasi server ataupun backend bukan tanggungjawab kamu yang
seorang developer mobile app, masalah akun PlayStore tanggungjawab klien dan
harus menggunakan data dari klien, atau apabila ada permintaan tambahan di
luar scope pekerjaan yang telah disepakati, maka klien harus di-charge
bayaran baru. Itu harus ada klause kerjasama tambahan yang menyatakan poin-poin
apa saja tambahannya dan berapa besar biayanya. Nah yang model ini, developer sering
luput, lalai, klien menghendaki revisi ini itu, tambahan ini-itu, tapi nilai
proyeksi investasinya tetap. Jatuhnya kita yang rugi.
Berikut ini ada gambar ilustrasi bagaimana harga sebuah proyek apabila dideliver ke klien lebih awal, tepat waktu atau terlambat. Dan berapa harga yang diharapkan. Dari sini bisa kamu kenali kalau untuk deliver sebuah progress pekerjaan ada resiko pinalty dari klien. Dan itu seharusnya kamu sudah antisipasi.
Berikut ini ada gambar ilustrasi bagaimana harga sebuah proyek apabila dideliver ke klien lebih awal, tepat waktu atau terlambat. Dan berapa harga yang diharapkan. Dari sini bisa kamu kenali kalau untuk deliver sebuah progress pekerjaan ada resiko pinalty dari klien. Dan itu seharusnya kamu sudah antisipasi.
- Project Manager
Project
manager adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakkan organisasi proyek dan
memimpinnya dalam mencapai objective proyek. Project Manager adalah posisi
puncak yang luar biasa dalam proyek.
Tanggung jawab project manager adalah untuk memenuhi kebutuhan yang berupa kebutuhan
tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual. Project manager menjadi
penghubung antara strategi dan tim. Peran project manager dalam perkembangan
bisnis dan keberlangsungan hidup perusahaan menjadi semakin lebih strategis.
- Sistem Analis
Analis
sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak
dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau
perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses
pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat
keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan
orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk
memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan
membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis
penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem
untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang
analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa
pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian
manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya,
risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam
berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer,
dan profesi sistem lainnya.
- Programmer
Programmer adalah profesi
yang paling sering terdengar, karena profesi ini sudah ada sejak diciptakannya
komputer itu sendiri. Profesional dalam bidang software development dan
consulting umumnya pernah meniti karir sebagai seorang programmer. Keahlian
dalam algoritma dan penguasaan terhadap salah satu atau beberapa bahasa
memprograman mutlak diperlukan oleh seorang programmer. Programer adalah
profesi inti dan tulang punggung dalam software development karena tidak akan
terwujud sebuah software aplikasi tanpa adanya programmer, sedangkan tanpa
didukung profesi lainnya, seorang programmer dapat membuat sebuah aplikasi yang
berguna walaupun dengan cakupan terbatas
Tugas programmer dalam sebuah proyek
dasarnya adalah sebagai berikut :
– Membangun/mengembangkan software terutama pada tahap construction dengan
melakukan coding dengan bahasa pemprograman yang ditentukan
– Mengimplementasikan requiremant dan desain proses bisnis ke komputer dengan menggunakan algoritma /logika dan bahasa pemprograman
– Melakukan testing terhadap software bila diperlukan
– Mengimplementasikan requiremant dan desain proses bisnis ke komputer dengan menggunakan algoritma /logika dan bahasa pemprograman
– Melakukan testing terhadap software bila diperlukan
dan seorang programmer butuh beberapa
keahlian tertentu sepert :
– Menguasai Algoritma dan logika pemprograman (ini penting sekali)
– Memahami metode, best practice dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML
– Menguasai salah satu atau beberapa bahasa pemprograman populer seperti C++, VB, PHP, C#, Java, Ruby dll (untuk web developer perlu juga menguasai HTML, DHTML, CSS, JavaScript dan AJAX)
– Memahami RDBMS dan SQL (Structured Query Language)
– Menguasai bahasa Inggris (bahasa pemrograman memakai bahasa inggris).
– Memahami metode, best practice dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML
– Menguasai salah satu atau beberapa bahasa pemprograman populer seperti C++, VB, PHP, C#, Java, Ruby dll (untuk web developer perlu juga menguasai HTML, DHTML, CSS, JavaScript dan AJAX)
– Memahami RDBMS dan SQL (Structured Query Language)
– Menguasai bahasa Inggris (bahasa pemrograman memakai bahasa inggris).
- Database
Administrator (DBA)
Database
administrator (DBA) adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mendesain, implementasi, pemeliharaan dan perbaikan database. DBA sering
disebut juga database koordinator database programmer, dan terkait erat dengan
database analyst, database modeler, programmer analyst, dan systems manager.
Peran DBA mencakup pengembangan dan desain strategi database, pemantauan dan
meningkatkan kinerja dan kapasitas database, dan perencanaan kebutuhan
pengembangan di masa depan. DBA mungkin juga merencanakan, mengkoordinasi dan
melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk menjaga database. Suatu perusahaan
mungkin mengharuskan seorang DBA memiliki sertifikasi atau gelar untuk
sistem database (misalnya, Microsoft Certified Database Administrator).
Tugas-tugas seorang administrator
database bervariasi, tergantung pada job
description-nya, perusahaan, peraturan Teknologi Informasi (TI), fitur-fitur teknis,
dan juga kemampuan dari DBMS yang diberikan. Semua itu termasuk pemulihan
setelah bencana (backups and testing of backups), analisis kinerja dan tuning,
pemeliharaan data dictionary, dan desain database.
Peran
DBA meliputi:
- Pemasangan
perangkat lunak baru – Ini adalah tugas DBA
untuk menginstal versi baru dari perangkat lunak DBMS, aplikasi perangkat
lunak, dan perangkat lunak lain yang berhubungan dengan administrasi DBMS.
Penting bahwa DBA atau anggota staf IS menguji software baru sebelum
pindah ke sebuah lingkungan produksi.
- Konfigurasi hardware
dan software dengan sistem administrator – Dalam banyak
kasus, perangkat lunak sistem hanya dapat diakses oleh administrator
sistem. Dalam kasus ini, DBA bekerja sama dengan administrator sistem
untuk melakukan instalasi perangkat lunak, dan untuk mengkonfigurasi
hardware dan software agar berfungsi secara optimal dengan DBMS.
- Pengamanan
administrasi – Salah satu tugas utama DBA adalah untuk
memantau dan mengelola keamanan DBMS. Hal ini melibatkan penambahan dan
menghapus pengguna, pemberian quota, audit, dan memeriksa masalah
keamanan.
- Analisis data –
DBA menganalisis data yang tersimpan dalam database dan membuat
rekomendasi yang berkaitan dengan kinerja dan efisiensi penyimpanan data.
Ini termasuk penggunaan indeks efektif, memungkinkan “Paralel Query”
eksekusi, atau fitur khusus DBMS lainnya.
- Database design
(awal) – DBA dapat terlibat di awal tahap desain
database, hal ini bertujuan menghilangkan berbagai masalah yang mungkin
terjadi. DBA tahu bahwa DBMS dan sistem, dapat menunjukkan potensi
masalah, dan dapat membantu pengembangan kinerja tim dengan pertimbangan
khusus.
- Data pemodelan
dan optimasi – pemodelan data befungsi untuk
mengoptimalkan sistem tata letak untuk mengambil yang paling keuntungan
dari I / O subsystem.
- Bertanggung jawab atas
administrasi perusahaan yang berhubungan dengan database dan analisis,
desain, dan penciptaan database baru.
5. Designer
designer
adalah adalah orang yang memiliki keahlian menciptakan konten presentasi
(biasanya hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna-akhir melalui
World Wide Web, menggunakan Web browser atau perangkat lunak Web-enabled lain
seperti televisi internet, Microblogging, RSS, dan sebagainya.
Dengan berkembangnya spesialisasi dalam desain komunikasi dan bidang
teknologi informasi, ada kecenderungan kuat untuk menarik garis yang jelas
antara web design khusus untuk halaman web dan pengembangan web secara
keseluruhan dari semua layanan berbasis web.
6.
Fungsional
Fungsional adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan fungsional pada
hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam suatu
organisasi.
Dalam tugasnya seorang atau kelompok fungsional adalah yang bertugas untuk
membantu dan melancarkan tugas dalam sebuah proyek, mereka dibagi dalam
beberapa bidang yang mempunyai tugas dan hasil masing masing.
Fungsional mempunyai tugas:
– Menyusun
rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
– Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
– Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
– Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang diambil sesuai bidangnya;
– Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
– Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
– Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
– Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang diambil sesuai bidangnya;
– Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.
- Engineer
Network
Engineer adalah seseorang yang bekerja
di bidang engineering dan mampu menggunakan ilmunya untuk menghasilkan suatu
benda yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang
engineer/insinyur juga membantu memecahkan permasalahan dibidang teknologi yang
ada.
Insinyur yang bekerja di pabrik,
memiliki peran mengawasi proses produksi, menentukan penyebab kerusakan alat,
dan menguji produk untuk menjaga kualitas. Seorang insinyur juga dapat bekerja
di kantor, pertambangan, laboratorium, dan hampir di semua tempat yang
memerlukan teknologi.
Para engineer/insinyur melakukan
berbagai percobaan dan mengujinya untuk menemukan sebuah penemuan baru yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Dalam pekerjaannya, insinyur
banyak menggunakan komputer. Komputer digunakan untuk merancang dan mendesain
sebuah alat, menguji kerja mesin, atau membuat sistem yang rumit
Komentar
Posting Komentar